Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-15 19:31:52【Sehat】791 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi menghadiri

Jakarta (ANTARA) - Misi dagang Kementerian Perdagangan RI bertajuk "Where Spices Tell Stories" ke Belanda pada 29 Oktober-1 November 2025 mencatatkan potensi transaksi senilai 14,6 juta dolar AS atau sekitar Rp239,4 miliar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mengangakan keberhasilan tersebut memberi sinyal positif bagi peningkatan ekspor sektor rempah dan bumbu Indonesia. Capaian itu juga merefleksikan tingginya minat pasar Eropa terhadap produk rempah dan bumbu Nusantara.
"Importir Eropa menilai produk rempah dan bumbu Indonesia memiliki keunggulan dari segi aroma dan kualitas. Produk kita juga berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pasar pangan organik dan berkelanjutan yang sedang berkembang pesat di Eropa," ujar Puntodewi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Adapun rempah dan bumbu yang paling diminati antara lain pala, lada putih, kunyit, jahe, serta bumbu makanan siap pakai.
Potensi transaksi dicapai melalui kegiatan forum bisnis dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) yang diselenggarakan di Indonesia House Amsterdam pada 30 Oktober 2025. Dalam forum ini, pelaku usaha Indonesia memperkenalkan produk unggulan mereka kepada pembeli asal Belanda, Prancis, dan Jerman.
Misi dagang diikuti sepuluh pelaku usaha Indonesia. Para peserta misi dagang mendapat kesempatan langsung menjajaki kerja sama dagang dengan mitra Eropa, serta memperluas jejaring distribusi di Belanda yang dikenal sebagai pintu gerbang perdagangan Eropa.
Selain forum bisnis, para peserta juga mengunjungi beberapa importir besar seperti Amboina, Nesia Food BV, Bina BV, dan INA Trading/Furnilux untuk mempelajari pola impor dan distribusi produk rempah di pasar Belanda.
Sebagai bagian dari rangkaian misi dagang tersebut, Kemendag menjalin pertemuan dengan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries(CBI) dan Netherlands Enterprise Agency (RVO) pada 31 Oktober 2025.
Pertemuan membahas penguatan kelembagaan ekspor, pengembangan produk, serta akses pasar bagi sektor pertanian dan perikanan.
Suka(85551)
Sebelumnya: Tips aman dan nyaman menonton konser
Selanjutnya: Riset IHATEC: Kehalalan produk jadi pertimbangan utama konsumen
Artikel Terkait
- KemenPPPA tekankan pentingnya sosialisasikan manfaat MBG ke masyarakat
- Mematri gerakan energi lestari dari sekolah berdikari
- Menteri PANRB pastikan persiapan tata kelola ekosistem pendukung MBG
- Program MBG di NTB serap 17.434 tenaga kerja, hidupi keluarga lokal
- Sulsel proyeksikan surplus beras 2 juta ton di 2025
- Mengungkap cara astronaut masak steik di stasiun luar angkasa China
- Polda Kepri uji kualitas makanan bergizi gratis tiap hari
- SPPG Polres Madiun sajikan pecel bergizi untuk warga dan pelajar
- SPPG diingatkan olah limbah MBG dengan baik, jangan cemari lingkungan
- Program MBG di NTB serap 17.434 tenaga kerja, hidupi keluarga lokal
Resep Populer
Rekomendasi

Wabup Lambar ingatkan SPPG penuhi standar bangunan dapur MBG

SPPG Polres Madiun sajikan pecel bergizi untuk warga dan pelajar

Kapolri cek langsung kesiapan sarpras tanggap darurat bencana

Pemkot Pekalongan ingatkan SPPG penuhi standar bangunan dapur MBG

SPPG Mabes Polri di Rejang Lebong Bengkulu jamin keamanan pangan MBG

Keragaman ide di Demoday FSI tunjukan potensi kuliner Indonesia

Kemen PKP sebut pelaku UMKM salon hingga bengkel bisa manfaatkan KPP

Memberdayakan petani lokal di SPPG Angsau Dua